Setelah tidak masuk dalam skuad kepelatihan Pelatnas sejak akhir tahun 2016 lalu, Marleve mengaku langsung turun melakukan pembinaan di klub yang ia dirikan bersama sang kakak, Rionny Frederik Lambertus Mainaky, yakni Putra Mainaky.
“Setelah saya sudah tidak di Pelatnas lagi, saya memutuskan untuk langsung fokus saja di klub yang saya dirikan bersama Rionny sejak sekitar lima tahun lalu,” ujarnya saat dijumpai Djarum Badminton.
Saat ini sendiri, Putra Mainaky diisi oleh 11 pemain yang berbeda usia. Yakni tiga remaja putra, satu remaja putri, empat taruna putra, dan tiga pemain putri yang sudah menginjak usia dewasa. Dari sebelas pemain tersbut, hanya satu yang merupakan pemain yang tidak memiliki hubungan darah keluarga Mainaky.
Diakui Marleve, jika saat ini memang pemain Putra Mainaky belum terlihat bisa bersaing hingga babak-babak akhir khususnya di ajang Djarum Sirnas. Namun begitu, ia pun optimis jika mulai tahun depan, para pemain-pemain Putra Mainaky sudah mampu bersaingan bersama pemain-pemain papan atas dari klub besar lainnya.
“Memang saat ini pemain kami belum terlalu terlihat prestasinya. Akan tetapi saya optimis tahun depan ada pemain-pemain kami yang sudah mampu bersaing di level atas bersama andalan-andalan dari klub besar lainnya. Kebetulan saat ini pun kami sedang tahap pencarian sponsor untuk lebih mematangkan pembinaan, karena sampai saat ini semua segala biaya yang dikeluarkan masih bdari masing-masing. Dan semoga tahun depan kami sudah mendapatkan sponsor untuk mendukung pembinaan klub ini agar semakin cepat melahirkan generasi Mainaky selanjutnya,” paparnya.


