Bertarung di lapang pertama, Leo/Metya kehilangan game pertama dengan skor telak 5-21. Namun, mereka tak lantas menyerah begitu saja. Sengit di sepanjang game kedua, mereka berhasil memaksakan memainkan game ketiga setelah menang tipis 21-19.

“Di game pertama kami kalah start, dan shuttlecock yang digunakan sepertinya beda, kami gagal menguasai ini di game pertama,” ujar Leo usai laga.

“Sementara di game kedua dan ketiga, saya sendiri berusaha untuk lebih yakin dengan kemampuan sendiri dan terus mengatasi penempatan bola mereka. Penempatan bola mereka bagus,” tambahnya.

Di game penentu, Leo/Metya berhasil mendominasi raihan angka. Unggul 16-13, Leo/Metya akhirnya kukuhkan gelar perdana mereka di kelas taruna dengan 21-14.

“Di game penentu, kami mencoba untuk menerapkan permainan seperti di game kedua. Banyak memberikan mereka bola-bola panjang dan terus di net, jangan sampai angkat karena pasti lawannya smash nya tajam,” tambahnya.

“Di game ketiga sudah sama-sama tahu permainan masing-masing kan, jadi lebih seru dan saya tentu senang bisa juara,” sambung Metya.

Gelar ini pun merupakan gelar pertama bagi keduanya di sektor taruna. Tak hanya itu, Leo/Metya pun berhasil mencatatkan sejarah sebagai juara baru ganda campuran taruna Djarum Sirnas. Leo/Metya menjadikan kemenangan ini sebagai bekal mereka untuk berlaga di Malaysia International Youth yang akan digelar mulai 5 September mendatang.

“Ya tentu ini menambah rasa percaya diri kami, semoga disana nanti hasilnya bisa maksimal,” ujar Leo.

“Targetnya semoga kita bisa minimal sampai ke semifinal,” pungkas Metya.