Andi menjadi penantang baru Alamsyah untuk memperebutkan gelar juara usai mengalahkan Andrianus Adi Prasojo dengan skor 21-18 dan 21-15 di semifinal, Jumat, (1/11). Dalam perjalanannya ke final, Andi sukses menyingkirkan unggulan kedua Senatria di babak tiga. Alamsyah pun menyambut positif laga perdananya dengan pemain asal JR Enkei itu.

"Ini jadi suasana baru bagi saya, dia mainnya lagi bagus. Karena ini pertama kalinya saya ketemu dia dan belum tahu permainannya, besok saya akan coba bermain tenang jangan terlalu berambisi untuk menang," tutur Alamsyah.

Alamsyah sendiri kian dekat dengan gelar juara ketujuhnya setelah memastikan diri melaju ke final usai mengalahkan unggulan kelima Fauzi Adnan. Prediksi pertandingan yang akan memakan waktu lama karena keduanya sama-sama pemain rally meleset. Alamsyah tanpa kesulitan membekuk Fauzi dua game langsung, 21-12 dan 21-16 dalam waktu 31 menit.

"Tadi saya mempercepat tempo permainan biar bisa curi poin duluan," ungkapnya.

Sementara di nomor tunggal dewasa putri, Ganis Nurrahmandhani akan reuni dengan Tike di partai final. Keduanya pernah berhadapan di final Sirnas Medan, saat itu Tike memenangkan laga dan keluar sebagai juara.

Ganis pun tak mau lengah. Ia menilai Tike sebagai pemain ulet dan pantang menyerah sehingga untuk menghadapinya diperlukan stamina prima.

"Harus jaga kondisi fisik, sabar, dan siap capek lawan dia. Apalagi dia juga pemain rally, kesiapan stamina jadi faktor penting," ujar Ganis.

Ganis harus mendapatkan tiket final lewat laga sengit. Ia dipaksa bertarung tiga game oleh Elizabeth Purwaningtyas di semifinal sebelum akhirnya menang 21-17, 11-21, dan 21-18. Sementara tiket final digenggam Tike tanpa kesulitan usai menang dua game langsung, 21-18 dan 21-13 dari pemain Tangkas Specs Rusydina Antardayu.