“Walau kali ini kita kalah, tetapi ini adalah satu langkah menuju kemenangan. Dua tahun lagi Insya Allah Piala Thomas akan jadi milik kita karena sekarang pemain-pemain muda sudah merasakan pengalaman bertanding di Piala Thomas,” ujar Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan yang hadir langsung di Stadion Kunshan Sport Center.
Dari lima partai yang dimainkan, Indonesia berhasil mencuri dua angka dari nomor ganda. Sementara tiga nomor tunggal yang didominasi para pemain muda belum berhasil menyumbangkan angka.
"Para pemain sudah mencoba yang terbaik, memang ada pressure di pemain-pemain muda kami. Anthony tidak tampil di permainan terbaiknya,” kata Rexy Mainaky, Manajer Tim Thomas dan Uber Indonesia.
Menurut Rexy, pemain Denmark sudah mempelajari dan mengantisipasi pergerakan para pemain muda Indonesia. Hal ini membuat pemain muda Indonesia kesulitan untuk mengembangkan permainan.
"Kelebihan pemain-pemain muda kami adalah bola-bola depannya, ini bisa diantisipasi oleh para pemain tunggal putra Denmark. Mereka sudah mempelajari permainan tunggal putra Indonesia dan lebih tenang melawan permainan net pemain kita. Secara psikis ini menggoyang pemain-pemain muda kita saat senjata mereka tidak berfungsi,” papar Rexy.
Selain itu, pengalaman para pemain Denmark juga dinilai Lebih unggul. Tiga tunggal Denmark, Viktor Axelsen, Jan O Jorgensen, dan Hans-Kristian Vittinghus memiliki kekuatan yang imbang.
Di tim Indonesia, hanya Tommy yang berpengalaman. Sedangkan Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Ihsan Maulana Mustofa masih perlu mengecap pengalaman lebih banyak dalam pertandingan beregu.



