Sebelumnya, Tomy Sugiarto yang turun di partai pertama, gagal menyumbang point setelah kalah dari Viktor Axelsen dengan 17-21 18-21.
Hendra/Ahsan sempat ketinggalan di game kedua 6-8. Sebagian besar angka yang diraih Kolding/Petersen adalah hasil dari kesalahan Hendra/Ahsan. Sejak mampu menyamakan kedudukan 15-15, Hendra/Ahsan mengambil alih irama permainan. Dengan perpaduan dropshot dan smash tajam, Hendra/Ahsan sukses membobol pertahanan duo Mads.
Di game kedua, Hendra/Ahsan sudah memegang kendali permainan dan unggul jauh 11-6 di interval game. Hendra/Ahsan jarang sekali mengangkat bola, mereka tak mau memberi kesempatan kepada Kolding/Petersen untuk melakukan serangan, apalagi kedua pemain Eropa tersebut memiliki postur tinggi, akan sangat sulit mengembalikan smash mereka yang menukik tajam. Keunggulan Hendra/Ahsan hingga 16-7 membuat Kolding/Petersen terlalu sulit untuk menyusul, mereka pun menyerah.
“Kami berdua bersyukur bisa menyumbang angka pertama untuk Indonesia dan membuat keadaan imbang 1-1. Kekalahan Tommy (Sugiarto) di partai pertama tidak mempengaruhi kami karena kami tidak mau memikirkan partai pertama tetapi fokus pada pertandingan kami,” ujar Ahasn usai laga.
“Kami sudah mempersiapkan strategi melawan Kolding/Petersen, kami bisa menjalankan strategi tersebut. Hari ini kami bisa bermain dengan tenang dan berkonsentrasi,” tambah Hendra.
“Semoga kemenangan kami dapat memotivasi teman-teman yang lain di tim Thomas,” ucap Ahsan.
Di partai ketiga, pemain muda Anthony Sinisuka Ginting akan berhadapan dengan Jan O Jorgensen. Rekor pertemuan kedua pemain sementara masih 0-0.
Siaran langsung partai final Piala Thomas 2016 antara Indonesia melawan Denmark dapat disaksikan di Kompas TV.



