"Puji Tuhan bisa menang hari ini. Bersyukur juga bisa kembali percaya diri setelah hasil di Jerman minggu lalu," tanggap Felisha melalui keteranga pers Humas dan Media PP PBSI.
"Hanya memang performanya belum semaksimal biasanya karena ada faktor non teknis yang mempengaruhi setelah kekalahan kemarin. Tapi saya tidak boleh berlarut-larut, saya harus jadikan itu pelajaran," tambah pemain berusia 19 tahun ini.
Sepekan lalu di Westenergie Sporthalle, Mülheim an der Ruhr, Jerman, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, berhasil menembus babak delapan besar German Open 2025. Namun, laju mereka terhenti setelah mengalami kekalahan dari pasangan "gado-gado", Robin Tabeling/Alexandra Bøje (Belanda/Denmark). "Di perempat final German Open saya bermain sangat under perform, sulit sekali mau keluar dari tekanan," tuturnya.
"Saya dan Jafar mau belajar lagi bagaimana caranya mengatasi situasi seperti itu. Pola pikirnya yang terpenting," Felisha, menjelaskan.
Pada pekan ini, saat mengawali langkah pada Orléans Masters 2025, Felisha mengaku masih perlu beradaptasi dengan arena pertandingan serta laju kok yang digunakan. "Kondisi lapangan cukup berbeda karena arena lebih besar dibandingkan Jerman Open lalu. Tenaga kami berasa kurang jadinya, tapi beruntung laju shuttlecock lebih kencang jadi kami bisa lebih nyaman bertandingnya," pungkasnya.
Di babak berikutnya, Jafar/Felisha bertemu dengan unggulan kelima asal Denmark, Jesper Toft/Amalie Magelund. Laga ini merupakan duel ulangan babak 32 besar German Open 2025, yang berujung kemenangan bagi pasangan "Merah Putih".


