"Mengucap syukur bisa menang di pertandingan hari ini dan secara permainan juga membaik. Di awal gim pertama memang sempat tertinggal 1-13 tapi saya bisa tidak terlalu memikirkan poin, malah bisa bermain cukup aman dan lawan berbalik tidak sabar," papar Gregoria melalui keterangan pers Humas dan Media PP PBSI.

"Setelah interval ada perubahan positif dalam permainan saya dengan banyak menjauhkan bola dari jangkauan lawan," tambah peraih titel runner-up Kumamoto Masters Japan 2024 itu.

Gregoria bangkit dari ketertinggalan dalam perolehan poin di hampir sepanjang gim pertama. Ia menyamakan kedudukan menjadi 20-20 lalu menutup gim pertama dengan kemenangan 23-21 dalam tempo 16 menit.

Di gim kedua, kedua pemain langsung terlibat dalam pertarungan sengit dengan reli panjang. Selisih poin di paruh pertama gim tak pernah lebih dari tiga poin hingga Gregoria unggul 11-8 saat interval dalam durasi 10 menit. Seusai rehat, persaingan kembali berlangsung ketat. Meski Gregoria sempat memimpin 16-13, Akechi mampu bangkit dan menyamakan kedudukan menjadi 17-17.

Namun, unggulan keempat Gregoria mampu keluar dari tekanan lawan pada momen krusial. Sebuah dropshot akurat yang gagal dikembalikan Akechi membuat Gregoria unggul 19-17. Momentum positif itu terus dijaga pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah tersebut, hingga mengantongi dua match point pada kedudukan 20-18. Di saat bersamaan, sorakan penonton Indonesia di bangku tribune bergema dengan teriakan, "Satu lagi!".

Gregoria akhirnya memastikan kemenangan setelah dropshot penentunya tak mampu dijangkau oleh Akechi. Gim kedua pun ditutup dengan skor 21-18.

Di perempat final, Jumat (14/11), Gregoria bertemu dengan pemain Jepang lainnya, Asuka Takahashi, yang mengalahkan Ni Kadek Dhinda Amartya melalui tiga gim.