Bertanding di di Suwon Gymnasium, Suwon, Korea Selatan, Kamis (25/9), Apri/Fadia kalah 12-21, 16-21 dalam waktu 50 menit. "Sebenarnya pola permainan kami masih sama, yang berbeda sekarang belum benar-benar paten, kadang dapat, kadang hilang lagi," ujar Fadia kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

"Masih jadi PR (pekerjaan rumah) untuk bisa konsisten. Kurang puas dengan performa hari ini, tapi dari sini kami tahu apa yang harus dievaluasi ke depan," tambah pemain kelahiran Bogor, Jawa Barat ini.

Sementara, Apri mengakui, di gim pertama, mereka terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri yang berimbas pada ritme permainan. Situasi serupa kembali terulang di awal gim kedua hingga jeda interval, sehingga Baek/Lee dapat memanfaatkan momentum untuk terus menekan dan mengumpulkan poin penting.

Di gim kedua, Apri/Fadia berupaya mencari celah untuk menembus pertahanan rapat Baek/Lee. Upaya tersebut mulai membuahkan hasil ketika mereka berhasil memangkas jarak dan menutup interval dengan skor 8-11. Seusai rehat, momentum semakin berpihak kepada Apri/Fadia yang dapaat meraih enam poin beruntun hingga menyamakan skor menjadi 15-15.

Namun, Apri/Fadia lagi-lagi menemui kesulitan untuk menembus pertahanan Baek/Lee, ditambah dengan kesalahan sendiri yang berulang, mulai dari pengembalian yang tersangkut di net hingga pukulan panjang yang melebar keluar. Situasi ini dimanfaatkan oleh Baek/Lee, yang mampu keluar dari pertarungan ketat saat kedudukan 17-16 dan terus melaju hingga meraih empat match point. Pada akhirnya, Baek/Lee memastikan kemenangan dengan menutup gim kedua dengan skor 21-16.

"Setelah interval gim kedua permainan kami membaik, kami terus mencoba lagi dengan mengantisipasi pola permainan mereka yang sudah terus menurunkan bola. Tapi memang hari ini, saya bola atasnya terlalu banyak kesalahan jadi membuat semua jadi ragu-ragu. Akibatnya Fadia yang banyak cover belakang," tutur Apri.

"Hal positifnya, hawa pertandingan kami sudah terus naik. Sekiranya hal-hal positif lain akan datang ke depan," pungkasnya.