"Alhamdulillah bisa menang dan bermain baik untuk lolos ke final. Kami menikmati pertandingan, poin demi poin. Selalu komunikasi dengan Fadia dan Koh Eng Hian dan Kak Rionny Mainaky. Tak terbayangkan, kami bisa ke final kejuaraan dunia. Semoga jadi mimpi yang bisa terwujud besok," tanggap Apri melalui keterangn pers Humas PP PBSI.
"Inilah untuk pertama kali berpasangan bisa tembus final. Sejujurnya, kami tak bisa bicara banyak. Kami hanya mau mempersiapkan sebaik mungkin. Kami tak mau berpikir terlaku jauh, cuma berusaha menjalani satu pertandingan ke pertandingan saja," Apri, menambahkan.
Sementara, Fadia mengungkapkan, kunci kemenangan mereka di babak empat besar ini adalah kualitas dan kuantitas komunikasi sejak awal gim pembuka. Pentingnya komunikasi, lanjut Fadia, menjadi pemecah masalah ketika kedua pasangan terlibat pertarungan sengit di pengujung gim kedua. "Angkanya sempat mepet di gim kedua, fokus dan penampilan kami sempat turun. Tetapi syukur Alhamdulillah, kami bisa fokus lagi dan bisa menang," jelas atlet asal Bogor, Jawa Barat ini.
"Tak menduga kami bisa bermain luar biasa. Kami bisa menikmati poin demi poin. Meskipun begitu, saya sempat gemeter juga," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Apri mengucapkan terima kasih kepada partnernya yang bermain dengan baik di semifinal kejuaraan dunia edisi ke-28 ini. "Di lapangan, sangat positif aura kami. Saya senyum, Fadia tampil garang, dan semua bisa menyatu di lapangan," demikian Apri.
Di final, Apri/Fadia, yang menempati unggulan ke-11 pada Kejuaraan Dunia 2023, akan menantang ganda putri nomor satu dunia asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.