Kevin/Marcus mengawali permainan dengan keunggulan jauh atas Hendra/Ahsan. Bermain cepat dan menyerang, pasangan rangking satu dunia ini seolah tak mau memberi kesempatan pada seniornya tersebut untuk mengembangkan permainan.
Di game kedua, Hendra/Ahsan mulai meredam permainan agresif Kevin/Marcus. Setelah interval, permainan pun mulai sengit. Namun Kevin/Marcus memegang kendali permainan di akhir game kedua.
“Menangnya nggak mudah kok. Di game pertama mereka sepertinya belum panas dan belum dapat feel nya. Di game kedua mulai ketat, tapi kami di akhir-akhir lebih siap, lebih fokus dan lebih beruntung,” ujar Marcus.
“Kami tidak menyangka menang dua game langsung. Kelihatannya skornya memang jauh, tapi sebenarnya mainnya susah banget,” kata Kevin menambahkan.
“Hendra/Ahsan sudah lama nggak partneran, jadi banyak yang belum pas di awal-awal, di game kedua mereka mulai menemukan permainan, jadi susah dimatikan. Hendra/Ahsan masih berbahaya, masih susah dikalahkan. Susah nebak-nebak bolanya, pengembaliannya kemana, sudah dijagain dimana,” beber Marcus.
Di babak final, Kevin/Marcus akan berhadapan dengan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) atau Han Chengkai/Zhou Haodong (Tiongkok). Kevin/Marcus pun di partai final besok berpeluang menciptakan hat-trick. Pasalnya, mereka adalah juara India Open 2016 dan 2017.
“Kami tidak mau memikirkan harus hat-trick, yang penting kasih yang terbaik dulu di lapangan,” sebut Kevin.


