"Alhamdulillah hari ini kami bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Kami sempat tertinggal di interval gim pertama karena masih penyesuaian lapangan dan belum menemukan hawa mainnya, beruntung setelah interval kami bisa menyusul dan menang," jelas Nawaf kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

"Gim kedua kami mencoba bermain no lob dan lebih banyak menurunkan bola sehingga bisa mendapatkan kesempatan untuk menyerang," tambah pemain asal Gideon Badminton Academy ini.

Sementara itu, Nahya mengungkapkan, bermain rangkap di dua sektor membuatnya harus lebih menjaga pola istirahat dan asupan makan agar tetap bugar. Ia menjelaskan, pola permainan antara ganda putri dan ganda campuran cukup berbeda. Di ganda putri, menurut pemain asal PB Djarum ini, permainan lebih banyak berjalan satu lawan satu, sedangkan di ganda campuran ia dituntut untuk lebih aktif mengolah bola di area depan. "Untuk evaluasi, dari awal saya harus langsung menempatkan diri mana ganda putri mana yang ganda campuran," katanya.

Hal hampir serupa juga dilontarkan oleh Nawaf, yang berpendapat kendala utama masih terletak pada segi rotasi permainan. Hal itu disebabkan oleh Nahya, yang merupakan pemain ganda putri, belum sepenuhnya bisa menyesuaikan pola permainannya ketika tampil di nomor ganda campuran. "Jadi masih harus ada penyesuaian," tuturnya.

Di babak 16 besar, pasangan peraih titel runner-up Türkiye International Challenge 2025 itu berhadapan dengan pasangan senegara, Anju Siahaan/Selsi Josika. Nawaf menyatakan akan memanfaatkan waktu untuk beristirahat dengan cukup dan menjaga pola makan agar kondisi tetap prima. Selain itu, mereka juga berencana mempelajari video pertandingan Anju/Selsi sebagai bagian dari persiapan. "Target mau juara, tapi mau step by step dulu aja," pungkasnya.