"Pertama, saya mengucapkan rasa syukur yang amat besar. Hari ini, Alhamdulillah bisa bermain baik," ujar Bismo kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
"Saya juga menyampaikan respek yang setinggi-tingginya untuk bang CA (Christian Adinata) yang memberikan perlawanan sangat-sangat baik, dan saya berharap semoga dia tidak mengalami situasi yang serius dan cederanya lekas pulih," jelasnya.
Setelah memenangi gim pertama, kata Bismo, ia tertinggal jauh di gim kedua. Namun, ia perlahan dapat mengejar ketertinggalan dalam perolehan poin. Ketika mampu menyamakan skor, justru muncul ketegangan karena pikirannya berbalik pada peluang untuk menyelesaikan pertandingan melalui dua gim langsung. "Ketegangan itu yang akhirnya membuat gimnya lepas," ungkapnya.
"Di gim ketiga saya kembali menerapkan apa yang saya lakukan di gim pertama. Main satu-satu dan nothing to lose sampai bisa unggul jauh," Bismo, menambahkan.
Di final, Minggu (16/11), Bismo berhadapan dengan rekannya di pelatnas yang juga unggulan teratas, Prahdiska Bagas Shujiwo, yang merebut tiket final berkat kemenangan atas Richie Duta Richardo. Partai puncak turnamen bulu tangkis level International Challenge tersebut menjadi pertemuan perdana antara Bismo dan Bagas.


