Pasangan non-pelatnas tersebut mengawali laga yang berlangsung di Saarlandhalle, Saarbrücken, Jerman, dengan meyakinkan setelah unggul cepat 6-0. Mereka terus menjaga momentum dan mempertahankan dominasi hingga interval gim pertama dengan skor 11-2 hanya dalam waktu tiga menit. "Pertandingan hari ini sesuai instruksi pelatih dengan tampil menyerang dan menekan dari awal. Kami bisa mempertahankan tempo dari awal sampai akhir," kata Reza kepada tim Humas dan Media PP PBSI.
Man/Kai berusaha bangkit setelah interval dengan mencetak lima poin beruntun hingga mendekat pada kedudukan 15-19. Namun, Sabar/Reza tetap tampil tenang dan mampu menjaga keunggulan, sebelum akhirnya menutup gim pertama dengan kemenangan 21-16 dalam waktu 13 menit.
Hampir serupa dengan gim pertama, Sabar/Reza kembali tampil agresif di awal permainan dan unggul cepat 10-6. Namun, pasangan negeri jiran itu bangkit dengan mencetak empat poin beruntun untuk menyamakan kedudukan menjadi 10-10. Meski sempat tertekan, Sabar/Reza mampu mengendalikan permainan dan menutup interval dengan keunggulan 11-10. "Lawan Man/Tee selalu ramai dan ketat jadi kami terus mencoba mengontrol jalannya pertandingan," ujar Sabar.
"Hari ini saya tidak terlalu memikirkan kondisi bahu, fokus saja ke pertandingan. Poin demi poin. Sakit terasa tapi saya coba meminimalisirnya," tambahnya.
Selepas interval, Sabar/Reza tampil semakin dominan. Selain memanfaatkan kesalahan-kesalahan lawan untuk menambah poin, mereka juga kerap mencetak angka melalui flick service Sabar yang beberapa kali mengecoh Kai. Sabar/Reza akhirnya memastikan satu tiket final setelah memenangi gim kedua dengan skor 21-15. "Sangat senang bisa ke final karena beberapa turnamen terakhir hasilnya belum memuaskan," katanya.
"Keunggulan rekor pertemuan bagi kami tidak terlalu berpengaruh karena setiap pertandingan pasti berbeda. 0-0 lagi. Jadi siapa yang lebih siap, mereka yang akan menang," Reza, menambahkan.
Di final, Minggu (2/11), Sabar/Reza berhadapan dengan pasangan Taiwan, Chiu Hsiang Chieh/Wang Chi-Lin.


