(Chinese Taipei GPG 2016) Dinar Juga Terhenti, Tinggal Hanna Harapan Satu-Satunya di Tunggal Putri

Dinar Dyah Ayustine
photo : badmintonindonesia.org
Internasional ‐ Created by AH

Taipei - Setelah Fitriani, kini giliran Dinar Dyah Ayustine yang harus menghentikan langkahnya di turnamen Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2016. Siang tadi, Kamis (30/6) Dinar harus mengakui keunggulan lawannya dari Thailand, Nitchaon Jindapol dengan skor 12-21 dan 10-21.

Ini adalah pertemuan pertama Dinar dengan Jindapol, Dinar mengaku belum menguasai permainan lawannya tersebut, hingga ia tidak bisa membaca permainan lawan.

Saya sangat tidak puas dengan hasil hari ini. Seharusnya ketahanan saya lebih baik dari ini, saya juga harus lebih pintar dan bermain bertahan lalu balik menyerang,” tutur Dinar usai pertandingan.

Tadi saya tidak melakukan perubahan strategi karena saya sedang tidak enak menyerang. Jadi saya fokus ke pertahanan saya Shuttlecock yang dipakai pun agak berat, jadi harus punya ekstra tenaga. Pelatih sempat menginstruksikan kalau saya harus fokus, sabar dan menguasai keadaan di lapangan,” tambah pemain dari PB Djarum ini.

Selain itu, lawan saya juga bagus. Variasi pukulannya banyak, dia bermain reli tapi kadang memberikan pukulan-pukulan ‘colongan’ yang mengagetkan saya. Sedangkan saya merasa kurang inisiatif dan lebih banyak mengikuti permainan lawan,” ujarnya.

Dengan hasil ini, maka sektor tunggal putri tinggal berharap pada Hanna Ramadini. Perjuangan Hanna menuju babak delapan besar pun bukan hal mudah, ia harus melewati tantangan Sun Yu, unggulan ketiga asal Tiongkok.