"Puji Tuhan hari ini berjalan dengan baik dan tidak ada cedera. Tadi kami bermain dengan strategi yang kami punya, selalu menekan dan menyerang," tutur Joaquin kepada tim Humas dan Media PP PBSI, setelah laga berdurasi 64 menit tersebut.

Joaquin menuturkan, di gim pertama sebenarnya ia dan Raymon telah berada dalam posisi unggul. Namun, momentum kemudian berbalik setelah mereka gagal mengantisipasi pola serangan Choong/Haikal pada poin-poin krusial. Kurangnya respons cepat terhadap perubahan strategi, pasangan negeri jiran itu, pada akhir gim, membuat mereka kehilangan kendali sehingga keunggulan yang sudah dibangun gagal dipertahankan. 

"Di gim kedua dan ketiga poinnya ketat, tapi kami berusaha untuk bermain konsisten dan tidak terburu-buru dalam menyerang karena pasangan Malaysia punya kualitas pertahanan yang sangat baik," paparnya.

Sementara itu, Raymond merasa sangat senang dan bersyukur dapat melangkah ke perempat final. Ia mengungkapkan, sebelum pertandingan, ia dan Joaquin sempat mendapat arahan dari senior mereka, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, mengenai cara menghadapi Choong/Haikal. "Karena mereka sudah pernah bertemu sebelumnya," tuturnya.

Di babak delapan besar, Raymond/Joaquin akan menantang unggulan ketiga, Man Wei Chong/Kai Wun Tee, yang juga berasal dari Malaysia. "Untuk besok kami ingin lebih all out lagi," Joaquin, menjelaskan.