"Alhamdulillah masih bisa diberi kesempatan untuk naik podium, tapi saya penasaran karena sudah tiga kali jadi runner-up di Super 500," ujar Putri kepada tim Humas dan Media PP PBSI, setelah pertandingan berdurasi 44 menit tersebut.
"Tidak mudah, tapi saya ingin jadi juara di kesempatan berikutnya," tambah atlet yang juga berprofesi sebagai polisi ini.
Pemain peringkat ke-7 dunia itu mengawali tiga babak pertama Australian Open 2025 dengan kemenangan dua gim langsung atas tiga wakil Taiwan, yaitu Sung Shuo Yun, Wen Chi Hsu, dan Chen Su Yu. Unggulan kedua itu menang atas Michelle Li asal Kanada, melalui laga tiga gim yang berakhir dengan skor 17-21, 21-16, 21-18.
Namun, Putri kembali harus mengakui keunggulan An saat kedua pemain bertemu di final di Sydney. Kekalahan ini menjadi yang keempat baginya, sementara An sukses meraih gelar kesepuluh pada rangkaian Tur Dunia BWF 2025.
Putri menjelaskan, seusai interval gim pertama dan kedua, An mempercepat tempo permainan sehingga ia terbawa alur pebulu tangkis tunggal putri nomor satu dunia itu. Perubahan ritme tersebut membuat An mampu mengumpulkan banyak poin, padahal sebelum jeda skor masih berjalan ketat. "Melawan An Se Young harus kuat karena dia memiliki permainan yang konsisten dalam pola dan ketahanan yang baik," demikian Putri.


