"Tentu saja, meraih gelar ke-10 ini sangat istimewa. Saya sangat bahagia. Saya ingin memecahkan rekor, tetapi saya memilih untuk fokus menjalani semuanya satu per satu, selangkah demi selangkah," kata An melalui laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada Minggu (23/11).
"Saya hanya ingin terus bermain sebaik mungkin. Australian Open ini terasa sangat spesial berkat dukungan luar biasa dari para penonton yang memberi semangat sepanjang pertandingan," jelasnya.
BWF juga menyoroti penampilan gemilang ganda putra Indonesia, Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, yang mencatatkan gelar perdana pada turnamen bulu tangkis Tur Dunia BWF, setelah mengalahkan pasangan senegara, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri. Mereka menang 22-20, 10-21, 21-18. "Yang cukup mengesankan, pasangan tersebut kini mencapai final keempat mereka secara berturut-turut dan total final kedelapan sepanjang musim ini," tulis BWF.
"Ini pembuktian buat kami kalau kami bisa bersaing di level atas," kata Raymond, lalu menambahkan, "Kami lebih banyak berkomunikasi satu sama lain, dan karena cukup sering berlatih bersama mereka (Fajar/Fikri), kami sudah mengetahui solusi serta pola permainan yang harus diterapkan saat bertemu di pertandingan."
Catatan menarik lainnya, tunggal putra India, Lakshya Sen, menemukan kembali jalur kemenangannya, dengan meraih gelar pertamanya pada 2025 setelah mengalahkan Yushi Tanaka asal Jepang melalui dua gim 21-15 21-11. “Saya mengalami banyak pasang surut sepanjang musim ini, termasuk beberapa cedera di awal tahun," ungkap pemain peringkat ke-14 dunia ini.
"Namun, saya terus bekerja keras dan sangat bersyukur bisa menutup musim dengan hasil yang baik. Saya merasa sangat bersemangat menyambut musim depan, dan hari ini saya benar-benar puas dengan permainan saya sepanjang turnamen ini," Lakshya, menambahkan.
Sementara itu, ganda putri Indonesia, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum, sukses meraih gelar terbesar dalam karier mereka setelah menaklukkan pasangan senegara, Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari, pada partai final yang berlangsung sangat ketat. Mereka mampu bangkit dari ketertinggalan dan mengunci kemenangan tiga gim 18-21, 21-19, 23-21.
Di sektor ganda campuran, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei asal Malaysia akhirnya kembali naik podium teratas untuk kali pertama sejak menjuarai BWF World Chapionships 2025. Pasangan negeri jiran itu menang dua gim langsung atas Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu asal Indonesia dengan skor 21-16, 21-11. "Kami sudah empat kali bertemu mereka pada tahun ini, jadi kami tahu pertandingan ini tidak akan mudah," tanggap Chen.
"Namun, atmosfer hari ini dengan dukungan luar biasa dari para penonton membuat kami semakin bersemangat untuk tampil di final," katanya.


