Australian Open 2025 - Apri/Fadia Melaju, Lanny/Tiwi Tersisih

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Humas PP PBSI)
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Humas PP PBSI)
Internasional ‐ Created by EL

Sydney | Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, melaju ke babak delapan besar Australian Open 2025, berkat kemenangan atas Nanako Hara/Riko Kiyose asal Jepang, Kamis (20/11). Sementara itu, Lanny Tria Mayasari/Amallia Cahaya Pratiwi tersisih dari turnamen bulu tangkis level BWF World Tour Super 500 tersebut, setelah kalah tiga gim 21-18, 17-21, 18-21 dari Francesca Corbett/Jennie Gai asal Amerika Serikat.

Lanny/Tiwi tampil meyakinkan di Quaycentre, Sydney, Australia, dengan mengawali laga melalui delapan poin beruntun hingga memimpin 8-2. Dalam delapan menit, mereka menutup interval gim pertama dengan keunggulan 11-3. Momentum terus terjaga hingga 15-9, lalu Corbett/Gai mencoba mengejar di pengujung gim. Meski tekanan lawan meningkat, Lanny/Tiwi, yang sudah mengantongi lima game point pada posisi 20-15, dapat memenangi gim pembuka dengan skor 21-18 dalam tempo 25 menit.

Di gim kedua, Corbett/Gai mengambil alih kendali setelah Lanny/Tiwi meraih poin pertama. Pasangan "Negeri Paman Sam" itu terus memimpin hingga menutup interval dengan skor 11-6 dalam waktu 12 menit. Tanpa pendampingan pelatih, Corbett/Gai menjaga momentum pada paruh kedua gim kedua dan akhirnya memaksa laga berlanjut ke gim penentu setelah menang 21-12.

Awal gim ketiga berlangsung ketat dengan selisih poin tak pernah lebih dari tiga, tetapi Lanny/Tiwi mampu menutup interval dengan keunggulan 11-10. Selepas jeda, mereka memperlebar jarak menjadi 14-10. Namun, Corbett/Gai bangkit dan menyamakan skor 17-17, kemudian merebut tiga match point pada posisi 20-17, dan menuntaskan gim penentu dengan kemenangan 21-18.

Sementara itu, Apri/Fadia merebut kemenangan tiga gim 21-11, 12-21, 21-10 dari Hara/Kiyose. Apri menjelaskan, di gim pertama dan ketiga, mereka dapat menerapkan pola bertahan lalu berbalik menyerang dan tidak memberi keleluasaan bagi lawan untuk mengembangkan permainan. "Kami bermain dengan mempercepat tempo," ungkap peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 ini kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

"Di gim kedua kami terlalu santai, keasyikan untuk bertahan tapi kami tidak dapat poin akhirnya jadi mati-mati sendiri," Fadia, menambahkan.

Di perempat final, Apri/Fadia bertemu dengan pasangan senegara, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum, yang menyingkirkan unggulan kedua asal Jepang, Rin Iwanaga/Kie Nakanishi. "Yang pasti kami mau menampilkan yang terbaik dulu di diri kami, tidak mau terbebani dengan hasil yang belum cukup baik di turnamen ke belakang. Kami mau enjoy setiap pertandingan," demikian Apri.