Di game pertama dimulai, Greysia/Nitya bisa unggul tipis dengan 4-2. Tapi kemudian Bao/Chen menyusul jadi 11-8 dan 16-14. Greysia/Nitya terus mencoba menyusul. Hingga akhirnya mereka menyentuh game point, 20-18. Sayangnya tinggal satu poin lagi, Greysia/Nitya banyak terburu-buru sehingga melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan. Skor menjadi sama kuat 20-20. Poin kritis berlangsung lebih ketat. Namun akhirnya pasangan Tiongkok lah yang merebut kemenangan 23-21.
“Game pertama kami selalu ketat sampai pada akhirnya kami dapet momen di 20-18. Tapi pas banget saya pukul pas raketnya putus, padahal harusnya bisa poin. Ya mau nggak mau harus diterima, walaupun rasanya sayang. Tapi nggak apa-apa. Kami masih ada waktu satu bulan lagi menuju Olimpiade. Tujuan kami di sini kan untuk latihan menjelang Olimpiade. Karena hawa di latihan dan pertandingan tentu beda,” kata Greysia.
“Secara keseluruhan di sini kami membangun kepercayaan diri bersama. Kami benar-benar saling membantu agar ini bisa jadi batu loncatan untuk penampilan kami yang lebih baik di Olimpiade mendatang,” tambah Greysia lagi.
Masuk ke game dua, pasangan Tiongkok terus mendominasi pertandingan dan unggul 7-4, 11-6 dan 15-9. Greysia/Nitya tak lalu menyerah saja. Mereka coba terus untuk mendekati posisi Bao/Chen. Sayang rupanya keberuntungan belum berpihak pada Greysia/Nitya. Mereka akhirnya kalah 17-21.
“Sebenarnya pola permainan mereka bisa dibilang sama. Tapi kami malah terburu-buru untuk balik serang. Jadi malah menjadi boomerang buat kami,” ujar Nitya.
Sumber : badmintonindonesia.org



