"Alhamdulillah bisa meraih gelar pertama bersama Rahmat, gelar ini sangat berarti untuk kami setelah minggu lalu kalah di delapan besar, tetapi minggu ini bisa jadi juara," tanggap Rian melalui keterangan pers pada Senin (22/12) pagi.
Rian mengungkapkan, kunci keberhasilan mereka melalui laga demi laga pada turnamen bulu tangkis level International Challenge ini adalah komunikasi yang baik dan saling percaya antar-pemain.
Setelah mendapat bye di babak pertama, Rian/Rahmat memetik kemenangan dua gim 21-6, 21-13 atas pasangan Uzbekistan, Abror Nematjanov/Asadbek Shomatov. Mereka kemudian tampil konsisten dan melanjutkan tren kemenangan straight games dalam tiga laga berikutnya, masing-masing saat menghadapi Lai Yin Chung/Hing Long Wong (Kanada), pasangan senegara Ali Faathir Rayhan/Devin Artha Wahyudi, hingga menuntaskan turnamen dengan kemenangan di partai puncak atas Alimov/Ogloblin.
Gelar juara ini, lanjut Rian, sangat berarti mengingkat keduanya baru kali ini menempati podium teratas, sejak menjalani debut pada pertengahan Oktober lalu di Denmark. "Setelah juara, walaupun kelasnya International Challenge, tapi ini jadi motivasi kami untuk menatap tahun 2026. Dan pastinya ingin cepat juga bisa tembus 20 besar supaya bisa bersaing di level atas," pungkasnya.
Selain Rian/Rahmat, podium juara tiga bersama Astana IC 2025 juga ditempati dua ganda putra "Merah Putih", yaitu Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan dan Faathir/Devin.


