Dalam waktu tiga game pertandingan, akhirnya Hera keluar sebagai juara usai menang 16-21, 21-16, dan 21-15 atas Priskila.
“Alhamdulillah masih rezeki saya dikasih juara lagi. Padahal di game pertama tadi saya sempat merasa lemas banget, mungkin karena kecapean soalnya sejak babak-babak awal udah ketat mainnya, lawannya bagus-bagus. Untungnya di game kedua dan ketiga tadi saya bisa merubah pola permainan dengan banyak memotong bola-bola lawan,“ tutur atlet berusia 25 tahun itu.
Sebelumnya, Hera berhasil juara di empat seri Djarum Sirnas 2016 yang bergulir di Banjarmasin, Makassar, jakarta, dan Lampung.
Disisi lalin, Hera pun memuji penampilan lawan yang dihadapainya di final tadi, yang tentunya masih muda darinya. “Priskila bagus ya mainnya, dia ulet di lapangan susah dimatiin. Cuma sayangnya di game kedua dan game ketiga dia terbawa irama permainan saya. Masih banyak harapan lah kedepannya untuk dia, kan masih muda juga usianya,” tambah Hera.
Berhasil menyamai rekor “Ratu Sirnas” sebelumnya, yakni Febby Angguni (PB Tjakrindo Master) yang pada tahun 2015 lalu juga berhasil memboyong lima gelar juara Djarum Sirnas yang bergulir di Palembang, Manado, Yogyakarta, Magelang, dan Pontianak, Hera mengaku justru tak terlalu ingin dijuluki sebagai “Ratu Sirnas” seperti Febby Angguni.
“Saya gak terlalu memikirkan hal itu, biarkan saja orang-orang terserah mau menjuluki apa buat saya. Yang jelas sejauh ini saya masih akan tetap fokus menghadapi sisa tiga seri Djarum Sirnas berikutnya. Meskipun saya sendiri tidak pernah mematok target khusus di setiap pertandingan, tetapi siapa yang tidak mau juara lagi dan lagi?,” tutup Hera.