(Djarum Sirnas Balikpapan 2018) Destinasi Penuh Potensi

Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto (kiri) mendapat cendera mata dari Walikota Balikpapan, Rizal Effendi.
Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto (kiri) mendapat cendera mata dari Walikota Balikpapan, Rizal Effendi.
Sirkuit Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Balikpapan | Seri keenam Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Timur Open 2018 terhenti di Kota Balikpapan, tepatnya di GOR Hevindo. Ini merupakan kali ketiga Djarum Sirkuit Nasional diselenggarakan di Kota Beriman, setelah sebelumnya pada 2013 dan 2017 lalu.

Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto mengatakan bila Balikpapan merupakan salah satu destinasi yang penuh potensi dalam penyelenggaraan turnamen bulutangkis di Indonesia. “Kalimantan Timur di mata PP PBSI termasuk salah satu daerah yang sangat potensi. Makanya tidak heran kalau Balikpapan kembali menjadi destinasi rangkaian seri Djarum Sirnas di 2018 ini,” kata Achmad Budiharto kepada Djarumbadminton.com.

Selain itu, kembali terpilihnya Balikpapan sebagai tuan rumah Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Timur Open 2018 ini dinilai mampu mewadahi potensi-potensi klub maupun pebulutangkis lokal yang ada di daerah.

“Selain di pulau Jawa, destinasi seri Djarum Sirnas tersebar di empat pulau berbeda, yakni Sumatera (Pekanbaru), Sulawesi (Makassar), Bali (Denpasar) dan tentunya Kalimantan (Balikpapan). PP PBSI sengaja menyebar penyelenggaraan turnamen ini di penjuru tanah air, supaya bisa menampung klub-klub dan pemain-pemain potensial yang ada di daerah,” jelasnya.

Melihat potensi itu, Achmad Budiharto berharap bila nantinya, Balikpapan bisa menggelar kejuaraan bulutangkis yang lebih besar lagi. Sebab, selain Djarum Sirkuit Nasional, Balikpapan pernah menjadi tuan rumah gelaran Indonesia Masters Grand Prix Gold 2016 lalu.

“Kenapa tidak menggelar kejuaraan yang lebih besar lagi. Balikpapan pernah menjadi tuan rumah turnamen internasional. Bahkan berlangsung dengan baik. Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan, sudah banyak belajar dari turnamen yang sudah pernah dilangsungkan. Selagi persiapannya betul-betul matang, saya rasa mungkin-mungkin saja,” tandasnya.

Sekedar informasi, Kalimantan Timur juga pernah menjadi tuan rumah perhelatan akbar Indonesia Open pada tahun 1990 silam. Saat itu, Indonesia berhasil meraih dua gelar juara dari nomor tunggal putra, Ardy Wiranata dan ganda campuran, Gunawan/Rosiana Tendean.