(Djarum Sirnas Bali Open) Keluar dari Tekanan

Hanna Ramadini (Mutiara Cardinal) menyambut pengembalian.
Hanna Ramadini (Mutiara Cardinal) menyambut pengembalian.
Sirkuit Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Denpasar | Meski tampil di bawah permainan apiknya, pebulutangkis tunggal dewasa putri besutan Mutiara Cardinal Bandung, Hanna Ramadini berhasil keluar dari tekanan dan memastikan tiket ke partai final Djarum Sirkuit Nasional Bali Open 2018 usai mengalahkan wakil PB Djarum Kudus, Savira Sandradewi dengan skor 21-19 dan 21-14 pada pertandingan yang berlangsung di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Jumat (9/11).

Beruntung, pemegang gelar juara tunggal dewasa putri Djarum Sirnas empat kali berturut-turut ini bisa kembali pada jalur permainannya di game kedua. Hanna mengaku penampilannya hari ini tidak seperti biasanya dan diluar ekspektasi.

“Hari ini aku lagi under perform banget, jadi nggak bisa main seperti biasanya. Nggak tahu kenapa, aku ngerasa lagi nggak enak aja mainnya. Agak sedikit hilang fokus saat bertanding, khususnya di game pertama. Tapi di game kedua, aku coba lebih fokus lagi untuk kembali ke permainan seperti biasanya. Baru hari ini aja aku ngerasa nggak enak mainnya,” ungkap Hanna kepada Djarumbadminton.com.

Partai puncak tunggal dewasa putri di kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Timur Open 2018, bulan lalu, kembali terulang di seri ketujuh ini. Hanna akan kembali berhadapan dengan wakil PB Berkat Abadi Banjarmasin, Gabriela Meilani Moningka di babak final, besok (9/11) Gabriela sendiri harus susah payah meladeni perlawanan rekan satu timnya, Isra Faradilla di babak semifinal tadi. Gabriela menang 21-19 dan 23-21.

Lagi-lagi berjumpa dengan Gabriela, Hanna optimis bisa kembali mengulang keberhasilan bulan lalu sekaligus mengukuhkan gelar kelimanya secara beruntun sepanjang 2018 ini.

“Sirnas Balikpapan kemarin aku menang lawan Gabriela. Di final sekarang saya ketemu lagi. Sudah kepalang masuk final, pastinya harus juara. Intinya, aku siap untuk pertandingan besok. Mudah-mudahan bisa juara lagi,” tandas Hanna.