PB Djarum Guyur Bonus Atlet Muda Berprestasi 2017

Press Conference Penghargaan Atlet Muda Berprestasi PB Djarum 2017
Press Conference Penghargaan Atlet Muda Berprestasi PB Djarum 2017. (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by AH

Untuk kesekian kalinya, PB Djarum kembali memberikan apresiasi terhadap atlet muda asuhannya yang telah mampu meraih prestasi cemerlang di tahun 2017.

Ada empat atlet PB Djarum yang berhak menerima bonus dari klubnya tersebut. Yakni atlet tunggal putra Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, tunggal putri Alya Rahma Mulyani serta ganda putri Febby Valencia Dwijayanti/Lisa Ayu Kusumawati yang merupakan kampiun di Kejurnas 2017 kelas taruna. Jika Alya, Febby, dan Lisa dihadiahi bonus masing-masing sebesar Rp.15 juta dan Rp. 20 juta, berbeda dengan Ikhsan.

Pemain kelahiran Tomohon, 15 Januari 2000 ini mendapatkan bonus lebih banyak dibanding rekan-rekan yang lainnya. Selain ia mampu menjuarai Kejurnas, Ikhsan juga mampu menampilkan permainan terbaiknya di ajang Superliga Junior 2017 lalu.

Tak heran jika ia dianugerahi penghargaan Atlet Muda Terbaik 2017 oleh PB Djarum, dan berhak mendapatkan hadiah tabungan sebesar Rp. 25 juta diguyur bonus sebesar Rp. 15 juta.

Prestasinya sepanjang 2017 tersebut, membuat namanya masuk dalam jajaran atlet yang dipanggil bergabung ke Pelatnas PBSI, terhitung Januari 2018.

Tentunya semangat masuk pelatnas, apalagi bisa bertemu pemain-pemain senior seperti Jonatan Christie dan sebagainya,” sebut Ikhsan.

Pasti tekanannya di pelatnas itu beda, mau nggak mau harus adaptasi. Tetapi saya jalani saja. Pertama saya ke pelatnas rasanya tegang, ketemu senior, ketemu yang udah juara superseries. Lalu saya berpikir kenapa harus tegang, bukannya bagus saya ketemu mereka dan termotivasi?” tambahnya.

Penghargaan ini menjadi motivasi buat saya, semoga prestasi saya lebih baik dari tahun lalu. Target utama saya adalah olimpiade junior (Youth Olympic),” kata Ikhsan dalam acara pemberian penghargaan yang berlangsung siang ini, Kamis (11/1), di Senayan, Jakarta seperti dirilis Humas PBSI.

Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay. (Foto: PBSI)

Sedikit mengenal Ikhsan lebih dekat, perjalanannya untuk bisa menuju pelatnas seperti saat ini pun ternyata sangat panjang. Ia ternyata sempat berlatih ke Papua, kemudian pindah ke Bandung saat usianya 11 tahun. Namun Ikhsan kecil ternyata tak sanggup berpisah lama-lama dengan kedua orangtuanya, ia pun kembali lagi ke Manado.

Saya termotivasi lagi waktu saya kalah dari Gatjra (Piliang Fiqihilahi Cupu) di Sirkuit Nasional Manado 2015. Lalu ada tawaran bergabung ke SKO Ragunan,” ungkap Ikhsan yang mengidolakan Lin Dan.

Kekalahan memang kerap membuat semangat Ikhsan makin terpompa. Ia pun menceritakan awalnya ia bertekad serius di bulutangkis.

Waktu kecil saya suka main bulutangkis di depan rumah, dan saya kalah dari teman saya. Lalu papa saya bilang apakah saya mau menang dari dia? Papa saya bilang kalau mau menang ya saya harus latihan,” ceritanya Ikhsan yang sejak kecil rajin nonton pertandingan Taufik Hidayat. Hingga kini pukulan backhand yang menjadi ciri khas Taufik menjadi pukulan favoritnya.

Berawal dari gelar pertamanya di kejuaraan Deyana Lomban 2008 lalu, Ikhsan yang kini telah bergabung ke pelatnas siap untuk mengejar mimpinya menjadi pemain tunggal putra nomor satu dunia.

Sementara itu, PB Djarum juga tutut memberikan apresiasi para atlet kelas remaja-taruna yang meraih gelar sepanjang 2017.