Jelang All England, Hendry Genjot Persiapan Anthony dan Jonatan

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie mengembalikan shuttlecock.
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie mengembalikan shuttlecock.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Sektor tunggal putra Indonesia akan bertumpu pada Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting di kejuaraan All England 2021 BWF World Tour Super 1000 yang dijadwalkan berlangsung pada 17 hingga 21 Maret mendatang. Keduanya hanya memiliki waktu kurang dari sebulan untuk memaksimalkan persiapan. Untuk itu, Kepala Pelatih Tunggal Putra Indonesia, Hendry Saputra bakal menggenjot persiapan kedua anak asuhnya itu sebelum bertolak ke Birmingham, Inggris.

Menurut Hendry, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dari Jonatan dan Anthony. Salah satunya adalah daya tahan di lapangan. Sebab, jika berkaca pada hasil di Seri Asia 2020, Januari lalu, kedua tunggal putra andalan Indonesia itu terlihat masih belum memperlihatkan penampilan terbaik mereka.

Hendry juga memaklumi bahwa adakalanya setiap atlet mengalami penurunan performa. Hal itu bisa ditoleransi, tapi tidak boleh berkepanjangan dan harus segera diperbaiki. “Kalau untuk All England, dari satu bulan sebelum berangkat ini kami akan tingkatkan lagi daya tahan, fisik, stamina dan tenaganya. Memang hal lain yang paling penting itu fokus pikirannya,” kata Hendry Saputra dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Memang ini tidak gampang, tapi dalam satu bulan ini kami fokuskan untuk meningkatkan konsentrasi pikiran mereka. Supaya mereka bisa mengatasi kendala tidak yakin atau tidak fokus saat pertandingan,” lanjutnya menambahkan.

Sementara itu, Hendry juga menilai bahwa Jonatan dan Anthony hanya kalah siap dari lawan-lawannya saat berlaga di Seri Asia 2020, bulan lalu. Menurut dia, lawan memiliki persiapan yang lebih baik.

“Kalau saya lihat para pemain lawan saat pertandingan di Thailand, sebenarnya dari tingkat kemajuan lawan, dalam hal teknik sih saya rasa biasa saja. Tapi mungkin lawan itu siap untuk juaranya lebih ada. Mereka lebih siap, baik dari sisi mental, pikiran dan daya juang. Bukan berarti pemain kita tidak siap atau tidak ada, tapi lawan yang lebih siap,” ungkapnya.

“Mudah-mudahan dengan pengalaman di Thailand kemarin, pada kejuaraan berikutnya atlet-atlet kita bisa kembali performanya. Memang ada masanya pemain mengalami hal ini, tidak bisa menjadi alasan, tapi kami harus terus berlatih dan lebih siap lagi,” tandasnya.