Herry IP: Saya Perkirakan, Daniel/Leo Baru Bisa Bersaing Dalam Dua Tahun ke Depan

Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando (Indonesia) saat berlaga di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020.
Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando (Indonesia) saat berlaga di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020. (Foto: PBSI - Nafielah)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Ganda putra Juara Dunia Junior 2019, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando harus bekerja keras dalam meningkatkan performanya agar bisa bersaing di level dunia dengan para seniornya. Bila berkaca pada catatan prestasi, Daniel/Leo punya modal yang sangat mumpuni untuk menjadi ganda putra masa depan Indonesia. Meski begitu, Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi mengatakan bila Daniel/Leo butuh waktu setidaknya dua tahun ke depan untuk bisa naik ke permukaan di level senior.

“Menjadi Juara Dunia Junior, menurut saya adalah modal awal yang sangat baik bagi Leo dan Daniel. Ini bisa menjadi modal ke depan dan bisa menjadi satu pegangan bagi mereka. Tetapi memang, kalau mau bersaing di senior, kalau mau bertarung di level dunia, banyak hal yang harus diperbaiki,” ujar Herry Iman Pierngadi dikutip dari Jawapos.com.

“Nggak gampang untuk bermain di senior. Butuh waktu dan proses. Kalau dalam satu tahun mereka bisa bersaing di level dunia, saya kira itu sudah luar biasa. Tapi saya perkirakan, Leo/Daniel baru bisa bersaing dalam dua tahun ke depan,” sambungnya menambahkan.

Herry IP juga menuturkan, Daniel/Leo harus mulai beradaptasi dengan transisi dari junior ke senior. Apalagi, saat ini ganda putra binaan PB Djarum Kudus itu sudah menempati ranking 70 dunia. “Di senior itu, istilahnya, untuk mendapatkan satu poin harus ngebunuh lawan. Nggak gampang dan nggak ada poin gratis. Di junior, main safe saja sudah cukup karena lawan akan mati-mati sendiri. Jadi, masih banyak PR yang harus dikerjakan Daniel/Leo. Dari segi skill, power, mental, semuanya,” tuturnya.

Sementara itu, Daniel/Leo sudah cukup memperlihatkan kemampuannya saat tampil di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020. Ketika itu, mereka turun sebagai ganda pertama di tim Banteng dan berhasil memetik dua kemenangan serta sekali kalah.

Menariknya, dua kemenangan Daniel/Leo diambil saat bentrok dengan ganda putra nomor satu dan dua dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon serta Hendra Setiawan Mohammad Ahsan. Sedangkan satu kekalahan Daniel/Leo terjadi saat berhadapan dengan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

“Bukan mengurangi nilai Leo dan Daniel, tetapi memang dari segi fisik, Hendra/Ahsan dan Kevin/Gideon belum maksimal dan itu tak bisa dipaksakan. Waktu melawan Fajar/Rian, permainan Leo/Daniel memang tidak maksimal. Banyak pukulan-pukulan yang salah. Lalu saya evaluasi dan kasih masukan. Ternyata mereka bisa jalanin apa yang saya diharapin di pertandingan selanjutnya,” jelas pelatih berjuluk Coach Naga Api itu.