Hendra Setiawan Ungkap Alasan Telan 3 Kekalahan di Simulasi Piala Thomas

Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (tim Banteng) menyambut pengembalian.
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (tim Banteng) menyambut pengembalian. (Foto: PBSI - Nafielah)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Ganda putra ranking dua dunia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan harus menelan tiga kekalahan selama tampil di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020, pekan kemarin. Hendra mengakui bila Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon bahkan pasangan muda Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando mampu tampil lebih baik darinya.

Di laga pertama, The Daddies kalah 21-14, 14-21 dan 18-21 dari ganda putra ranking satu dunia, Kevin/Marcus. Kemudian, mereka harus merasakan kekalahan kedua saat bentrok dengan pasangan Juara Dunia Junior 2019, Daniel/Leo dalam permainan dua game langsung dengan skor 15-21 dan 16-21. Terakhir, Juara Dunia 2019 itu juga kembali menderita kekalahan di tangan Fajar/Rian dengan skor 24-22, 15-21 dan 15-21.

“Ya memang harus diakui yang lain sedang bagus semuanya sih. Apalagi kami sudah biasa bertemu saat latihan. Bahkan kami juga sudah memperkirakan hasilnya akan seperti itu,” ungkap Hendra Setiawan kepada Djarumbadminton.com, kemarin (6/9).

Dari tiga kekalahan yang dialami The Daddies pada ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020, pekan kemarin, Hendra lantas menyoroti penampilan Daniel/Leo yang dianggapnya sudah cukup baik dan mengalami peningkatan.

“Menurut saya sih, kemarin penampilan Daniel/Leo sudah bagus ya. Tapi ke depannya, mereka harus lebih ekstra lagi latihannya, supaya bisa bersaing di level dunia,” tuturnya.

Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 dikatakan Hendra sebagai ajang pemanasan sebelum berlaga di putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 yang dijadwalkan berlangsung pada 3 hingga 11 Oktober mendatang di Aarhus, Denmark. Meski secara pertandingan sudah sangat kompetitif, namun menurut Hendra, persiapan tersebut masih belum benar-benar cukup untuk persiapan menuju Piala Thomas dan Uber 2020.

“Sebenarnya sih belum cukup (persiapanya, Red). Harusnya, paling nggak ada satu pertandingan (Internasional) resmi 1 sebelum ke Thomas Cup,” kata Hendra.