Bersama Fajar, Yeremia ‘Pede’ Juara

Selebrasi kemenangan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Selebrasi kemenangan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Ketika mengetahui akan berduet dengan Fajar Alfian di ajang Mola TV PBSI Home Tournament, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan langsung punya keyakinan bisa merebut gelar juara. Benar saja, kepercayaan diri Yeremia terbukti sukses mengantarkan mereka ke podium juara Mola TV PBSI Home Tournament. Tidak hanya juara, duet Fajar/Yeremia bahkan berhasil menyapu bersih lima kemenangan.

“Walau saya tahu lawannya berat-berat, banyak pemain senior, tapi kan a Fajar juga pemain bagus, jadi ya pede (percaya diri, red) saja. Komunikasi kita jalan terus, dia banyak memberi bimbingan dan ingatkan saya supaya jangan hilang fokus. Salah satu kunci kemenangan kita adalah kita saling percaya sama pasangan,” ungkap Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dilansir Badmintonindonesia.org, Jumat (26/6).

Penampilan Fajar/Yeremia di laga pamungkas pagi ini pun boleh dibilang luar biasa. Kedua tampil begitu solid serta agresif saat mengalahkan pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Moh. Reza Pahlevi Isfahani dengan skor 21-18 dan 21-18.

Dari total lima kemenangan yang diraih, Fajar/Yeremia hanya kehilangan satu game saat bentok dengan Leo Rolly Carnando/Mohammad Ahsan. Saat itu mereka dipaksa bermain rubber sebelum akhirnya menang dengan skor 21-18, 16-21 dan 21-19. Sementara empat pertandingan lainnya selalu dimenangkan dengan straight game.

“Kuncinya, kita menikmati pertandingan. Kita merasa enjoy saja, ini semacam pertandingan eksebisi, tapi rasanya seperti di turnamen resmi. Saya pribadi merasa rileks main di sini, tapi tidak menyangka bisa jadi juara,” kata Fajar Alfian.

Selain itu, Fajar juga tak lupa memberikan masukan kepada Yeremia yang dianggapnya punya potensi besar untuk bersaing di level dunia. Menurut Fajar, Yeremia punya power yang kuat sebagai pemain belakang. Tapi sayangnya, lanjut Fajar, Yeremia masih kerap kehilangan fokus di saat-saat genting. “Kalau di turnamen resmi, ini tidak boleh terjadi, harus bisa jaga fokus, apalagi di poin-poin kritis,” pesan Fajar.