Agar Tak Jenuh, Richard Mainaky Berikan Variasi Latihan

Selebrasi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia).
Selebrasi Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia). (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Selama pandemi ini, satu-satunya pelipur lara sektor ganda campuran adalah kejuaraan Mola TV PBSI Home Tournament, bulan lalu. Sebab sampai sekarang, belum ada pengumuman lanjutan terkait sisa musim kompetisi 2020 yang masih dalam penangguhan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Artinya, sektor ganda campuran hanya bisa berlatih dan berlatih di saat empat sektor lainnya tengah fokus mempersiapkan diri jelang putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 yang dijadwalkan berlangsung pada 3 hingga 11 Oktober mendatang di Aarhus, Denmark.

Agar anak asuhnya tak jenuh, Kepala Pelatih Ganda Campuran Indonesia, Richard Mainaky terus berupaya untuk melakukan inovasi dalam sesi latihan. Misalnya, dalam sehari dia coba mengombinasikan latihan teknik dan fisik. Sebab menurut Richard, yang menjadi tantangan terberatnya saat ini adalah bagaimana membuat Praveen Jordan dkk tidak bosan.

“Selama dua minggu terakhir, saya ubah jadwal latihan. Sesi pagi full teknik, lalu sesi sore jadi fisik. Nanti akan ada evaluasi, apa hal itu bisa jalan baik atau tidak,” kata Richard Mainaky sebagaimana dikutip dari Jawapos.com.

Bukan cuma mengubah jadwal, Richard juga memberikan variasi latihan. Seperti misalnya berlatih dengan tim ganda putra. Beberapa waktu lalu, Hediana Julimarbela latihan bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo yang kemudian melawan Rinov Rivaldy/Winny Oktavina Kandow. Lalu, juara All England 2020 BWF World Tour Super 1000, Melati Daeva Oktavianti berduet dengan Hendra Setiawan untuk melawan Praveen/Mychelle Crhystine Bandaso.

Inovasi itu dianggap Richard cukup efektif dalam menjaga mood pemain agar tetap positif. “Dari ngobrol saja, lalu sampai bikin jadwal khusus buat mereka. Akhirnya, banyak yang ikut. Sampai yang pemain tunggal pun ikut main ganda,” bebernya.

“Saat ini fokusnya memang untuk Piala Thomas dan Uber dulu. Setelah itu, pasti ada lagi karena jadwal kosong. Dilihat dulu bagaimana evaluasinya untuk turnamen internal yang beregu,” tutup Richard.