(Thailand Masters) Kurang ‘Pede’, Rinov/Pitha Terhenti di Babak Pertama

Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (Indonesia) mengembalikan shuttlecock.
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (Indonesia) mengembalikan shuttlecock. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Langkah ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari harus terhenti di babak pertama Thailand Masters 2020 BWF World Tour Super 300 setelah dipaksa menyerah pasangan Denmark, Niclas Nohr/Sara Thygesen dengan skor 12-21, 21-16 dan 12-21 pada pertarungan yang berlangsung di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Rabu (22/1).

Lewat duel yang berlangsung selama 48 menit itu, Rinov/Pitha langsung mendapatkan tekanan sejak awal game pertama. Pasangan Juara Dunia Junior 2017 ini sempat membuka peluang saat berhasil mengamankan kemenangan di game kedua.

Namun pada game ketiga, Rinov/Mentari lagi-lagi harus bermain di bawah tekanan Nohr/Thygesen. Mereka tidak berhasil mengungguli lawan dari awal hingga berakhirnya game penentu. Masih kurang percaya diri di dalam lapangan, menjadi salah satu kendala yang masih dirasakan Rinov/Pitha pada laga kali ini.

“Tadi lawannya bagus. Terus kita juga dari kemarin prestasinya belum bagus. Jadi kita masih belum bisa percaya diri di lapangan. Cara main kita memang berubah, nggak seperti sebelumnya,” kata Rinov Rivaldy.

Rinov/Mentari mengakui bila mereka belum bisa tampil maksimal pada tiga turnamen awal yang diikutinya sejak awal 2020 ini. Di ajang Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 dan Thailand Masters 2020 BWF World Tour Super 300 ini, mereka selalu tersisih di babak pertama.

Melihat hasil tersebut, Rinov/Mentari pun mengatakan bila masih banyak hal yang harus segera mereka perbaiki.

“Kita sudah coba buat saling meyakinkan dan mengevaluasi permainan kita sebelumnya. Tapi memang dari awal tahun ini belum bisa keluar dari tekanan. Kita belum bisa menemukan pola main kita. Kita masih terus mencoba supaya kedepannya bisa main lebih lepas dan lebih baik lagi. Semua harus ditingkatkan. Dari mental, teknis, semuanya harus diperbaiki lagi,” jelas Pitha Haningtyas Mentari.