Pramudya/Yeremia Juara Belgian International Challenge 2021

Pramudya Kusumawardana & Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan juara Belgian International Challenge 2021. (dok Tim Humas dan Media PP PBSI)
Pramudya Kusumawardana & Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan juara Belgian International Challenge 2021. (dok Tim Humas dan Media PP PBSI)
Internasional ‐ Created by Junius

Jakarta | Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan berhasil keluar sebagai juara Belgian International Challenge 2021. Kemenangan diraih ganda putra Indonesia itu setelah mengalahkan sesama wakil Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana di Sportoase Leuven, Belgia, Sabtu (30/10) waktu setempat. Pramudya/Yeremia menang dengan skor 21-18, 22-20.

Hasil ini sekaligus menjadi gelar kedua Pramudya/Yeremia pada tahun ini setelah Spain Masters 2021.

"Untuk kemenangan hari ini saya dan pram mungkin lebih siap dari Fikri dan Bagas. Dari segi permainan kita kan sudah tahu satu sama lain karena kita latihan bareng dan di latihan kita juga saling menang kalah," kata Yeremia melalui keterangan pers PP PBSI.

"Saya sangat mengucap syukur atas pencapaian saya dan Pram di turnamen Belgia International Challenge ini, semoga dengan hasil ini kami harap bisa menambah semangat di turnamen berikutnya," Yeremia, menjelaskan.

Pramudya/Yeremia sempat mendapat perlawanan sengit dari Fikri/Bagas di awal gim pertama. Namun Pramudya/Yeremia yang unggul 11-10 pada interval pertama, akhirnya berhasil menutup gim pertama dengan kemenangan 21-18. Situasi serupa juga terjadi di gim kedua. Pramudya/Yeremia yang unggul 11-8 saat interval, juga menutup gim kedua dengan skor 22-20 setelah sempat terjadi adu netting.

Asisten pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, mengaku senang bisa tercipta "All-Indonesian finals" pada Belgian International Challenge. "Ya senang sudah bisa 'All Indonesian final'," kata Aryono, yang juga melihat masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki kedua pasangan ganda putra.

"Masih ada beberapa yang harus diperbaiki dari sisi nonteknis yaitu ketenangan dalam bermain, masih terburu-buru jadinya banyak bola-bola yang mati sendiri/unforced error," demikian Aryono.