(Piala Sudirman) Gregoria: Tidak Sesuai Harapan

Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) bersiap menghadang pengembalian.
Gregoria Mariska Tunjung (Indonesia) bersiap menghadang pengembalian. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Kekalahan yang diterima tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung atas Akane Yamaguchi di partai kedua babak semifinal Piala Sudirman 2019 lantas membuat kedudukan sementara menjadi imbang 1-1. Bertanding di Guangxi Sports Center Gymnasium, Tiongkok, Sabtu (25/5), Gregoria kalah dua game langsung dari tunggal putri Jepang peringkat empat dunia itu dengan skor 21-13 dan 21-13.

Gregoria sendiri mengaku jika penampilannya pada pertandingan kali ini memang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tunggal putri peringkat 15 dunia ini tidak bisa mengembangkan permainan dan banyak melakukan kesalahan sendiri yang tentunya memberikan keuntungan buat Yamaguchi.

“Tadi jujur jauh banget permainannya dari yang saya harapkan, kelihatan banget fight di lapangannya ada-nggak ada. Di game pertama saya kalah start, mungkin dari pertemuan terakhir kita di New Zealand Open 2019, dia sudah tahu cara untuk melawan saya bagaimana. Dari saya juga nggak ada perubahan, kesalahannya nggak jauh beda sama pertemuan terakhir. Kelihatan banget saya nggak tahan sama reli-relinya dia,” ungkap Gregoria Mariska Tunjung.

Lebih lanjut Gregoria menceritakan bila permainan Yamaguchi sebetulnya tidak jauh berbeda seperti pada pertemuan di kejuaraan beregu Asian Games 2018 lalu. Namun Gregoria mengakui jika kali ini Yamaguchi tampil lebih cepat dari tempo yang biasa dimainkannya.

“Tidak banyak berbeda, lawan adalah pemain yang ulet, mau ngadu, di dua pertemuan terakhir dia lebih mempercepat tempo main. Waktu di Asian Games dia mengikuti permainan saya. Harusnya kalau sedang tertekan, ada satu pukulan yang bisa bikin clear semua, jadi reli lagi, pengembalian saya pun mentah. Mungkin kalau nggak mentah, bisa menyulitkan dia,” jelasnya.

“Dari pelatih juga sudah bilang kalau saya harus mau adu relinya, saya seperti kalah di tempo. Dia kalau kehilangan dua-tiga poin dia tahu harus mengubah permainan, harus dicepetin, tapi saya tidak bisa mengatasi tekanan dia,” pungkasnya.