Ini Alasan Pebulutangkis Denmark Masih Mampu Bersaing Meski Usia Tak Muda Lagi

Internasional ‐ Created by AH

Denmark memang sampai saat ini masih bisa dibilang negara dengan kekuatan bulutangkis yang patut diperhitungkan dari Eropa dan hampir setara dengan negara-negara di Asia seperti Tiongkok, Indonesia, maupun Jepang.

Prestasi gemilang yang baru-baru mereka capai adalah mencetak sejarah dengan membawa pulang piala Thomas di tahun 2016 lalu usai menundukkan Indonesia di final. Hal tersebut selain untuk yang pertama kalinya Denmark raih dan pertama kali dimenangkan oleh negara dari Eropa, Denmark pun mencatatkan sejarah sebagai negara kelima di dunia yang mampu membawa pulang piala bergulir tersebut selain Indonesia, Tiongkok, Malaysia, dan Jepang sejak turnamen beregu putra ini digelar pada tahun 1949 silam.

Tak hanya kekuatan dari sektor putra, sektor putri bulutangkis Denmark pun tak kalah berprestasi. Lewat pasangan Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl, mereka mampu menyumbang medali perak Olimpiade Rio 2016 untuk Denmark yang tentunya bukan pencapaian yang mudah.

Akan tetapi dibalik itu semua, tak bisa dipungkiri jika andalan Denmark yang masih mampu bersaing di kancah Internasional kebanyakan dari mereka sudah tak memiliki usia yang muda lagi. Sebut saja pebulutangkis spesialis ganda putra peraih gelar juara All England dua kali pada tahun 2011 dan 2015, Mathias Boe yang saat ini berusia 36 tahun.

Diakui pasangan dari Carsten Mogensen ini jika memang tak mudah untuk bersaing di dunia olahraga dengan usaia yang tak muda lagi seprti yang dirasakannya.

"Pengalaman memberitahu kami kapan harus berhenti, untuk tidak memaksa bermain lagi. Hal ini sangat sulit bagi pemain muda untuk mendapatkan keseimbangan yang baik  berlatih dalam jumlah yang tepat. Kami merawat tubuh dengan cara istirahat yang cukup dan pola makan yang baik. Dan banyak faktor lainnya. Tetapi tentunya ini cukup sulit," kata Boe sepeti di lansir Indianexpress.com sesaat setelah memenangi laga babak pertama India Open GPG 2017 kemarin, Rabu (25/1).

"Tingkatan dalam olahraga pada umumnya semakin tinggi pencapaiannya, semakin tinggi lagi tuntutannya. Saya masih lapar untuk lebih banyak meraih gelar dan tentunya penghasilan uang saya pun meningkat di bulutangkis ini. Jadi itu adalah faktor-faktor yang memotivasi kami untuk terus berjalan,” katanya.

Ketika ditanya apakah dirinya akan bermain di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang, ia berkata "Saya tidak berpikir tentang pensiun sekarang. Tubuh saya masih merasa baik-baik saja sekarang. Tapi saya akan melihat kedepan. Jika suatu hari nanti saya kehilangan semangat untuk pergi, saya akan menyerah tapi saya akan pergi perlahan-lahan." ungkapnya.

Selain Boe, pasangannya Mogensen pun memiliki usia yang cukup tua dibandingkan saingan-saingannya dari negara lain. Mogensen kini berusia 33 tahun.

Sedangkan pasangan ganda putri perak Olimpiade Rio 2016, Pedersen/Juhl pun demikian. Mereka sudah berkepala tiga. Pedersen kini berusia 30 tahun, dan Juhl 33 tahun.

Hal yang paling mencengangkan, pemain spesialis ganda campuran peraih medali perunggu Olimpiade London 2012 bersama Pederesen, yaitu Joachim Fischer Nielsen pada 23 November 2016 kemarin sudah menginjak usia 38 tahun. Namun demikian dirinya masih tetap mampu wara-wiri di babak-babak akhir di turnamen-turnamen elit dunia.

Sementara itu, Pebulutangkis tunggal putra Denmark peringkat dua dunia saat ini, Jan O Jorgensen saat ini berusia 29 tahun. Dengan demikian, pebulutangkis nomor satu Denmark hampir di semua sektor sudah memiliki usia tak muda lagi. Hanya pebulutangkis nomor satu tunggal putri Denmark yang usianya masih terbilang cukup muda. Yaitu Line Kjaersfeldt yang baru menginjak usia 22 tahun dan The Rising Star, Viktor Axelsen yang berusia 23 tahun.