(Hong Kong Open) Menangi Perang Saudara, Anthony ke Final

Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) mengembalikan shuttlecock.
Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) mengembalikan shuttlecock. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Anthony Sinisuka Ginting akhirnya berhasil memenangi perang saudara kontra Jonatan Christie di babak semifinal Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500. Bertanding di Hong Kong Coliseum, Sabtu (16/11), Anthony menang setelah melalui drama rubber game dengan skor 22-20, 13-21 dan 21-18 yang sekaligus mengantarkannya ke partai puncak.

Pada pertarungan yang berlangsung selama 81 menit itu, Anthony banyak mengambil inisiatif untuk tampil lebih menyerang, khususnya pada akhir game ketiga. Keputusan yang coba diambil pebulutangkis tunggal putra Indonesia peringkat delapan ini terbukti ampuh dan mengantarkannya pada kemenangan.

“Saya selalu berpikir walaupun skornya ketat, fokus jangan sampai hilang. Kunci kemenangan saya itu setelah interval game ketiga, saya coba terapkan kontrol balik serang. Memang lebih agresif mainnya, kata Anthony Sinisuka Ginting.

“Dari cara main memang berubah. Di awal permainan kan saya mengikuti mainnya Jojo, memang kita sama-sama nggak bisa mematikan. Tapi pada game ketiga saya lebih nekad untuk menyerang. Hasilnya tembus atau tidak yang penting berani dulu di akhir-akhir game itu, lanjutnya menjelaskan.

Pada babak final Hong Kong Open 2019 BWF World Tour Super 500, Anthony akan berhadapan dengan tunggal putra tuan rumah, Lee Cheuk Yiu yang sudah lebih dulu lolos lewat kemenangan 21-9 dan 25-23 atas wakil India, Kidambi Srikanth.

Ini akan menjadi pertemuan kedua bagi Anthony dan Lee setelah hampir empat tahun belum pernah bentrok di karpet hijau. Pada pertemuan terakhirnya, di ajang Hong Kong Open 2015 lalu, Anthony berhasil memetik kemenangan dengan skor 21-19, 11-21 dan 21-12.

“Saat ini saya tidak mau memikirkan pertandingan besok, tapi fokus dulu ke recovery karena hari ini harus bertanding cukup panjang. Saya sudah lama tidak ketemu dia, waktu di kelas junior kita satu angkatan. Saya harus mewaspadai lawan, dan akan mempelajari permainannya, pungkasnya.