Fukushima/Hirota lebih dulu mengantongi tiket ke partai puncak usai memenangi duel kontra pasangan muda tuan rumah yang berperingkat 71 dunia, Christine Busch/Amalie Schulz. Bertanding di Odense Sport Park, Denmark, Sabtu (17/10), unggulan pertama itu menang straight game dengan skor 21-18 dan 21-6 hanya dalam kurun waktu 37 menit.
Pada game pertama, Busch/Schulz sempat membuat Fukushima/Hirota kerepotan lewat permainan agresif yang mereka perlihatkan. Bahkan mereka sempat mengungguli juara All England 2020 BWF World Tour Super 1000 itu dengan skor 15-7. Sayangnya keunggulan itu tidak bertahan lama bagi Busch/Schulz. Secara perlahan Fukushima/Hirota mampu memangkas ketertinggalan hingga akhirnya unggul 19-18 dan menang 21-18.
“Kami berdua terkejut dengan betapa bagusnya hal itu pada game pertama. Saya pikir kami berharap bisa memenangkan beberapa reli, tetapi kami melakukannya jauh lebih baik dari yang kami harapkan,” ungkap Christine Busch mengutip dari situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), bwfbadminton.com.
“Mungkin kami puas dengan game pertama dan mungkin kami menyerang terlalu dekat dengan garis dan membuat beberapa kesalahan mudah,” imbuh Amalie Schulz menambahkan.
Sementara itu di partai keempat, unggulan kedua turnamen, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara kemudian memastikan tiket final kedua untuk ganda putri Jepang lewat kemenangan 21-17 dan 21-8 atas pasangan kakak-adik asal Bulgaria, Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva. Hasil manis ini sekaligus memperpanjang catatan kemenangan mereka atas duo Stoeva menjadi 6-0.
Partai final ganda putri Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 sendiri akan menjadi pertemuan ke-11 bagi dua pasangan Jepang tersebut. Dari sepuluh pertemuan sebelumnya, Matsumoto/Nagahara tercatat lebih unggul lewat koleksi enam kemenangan atas kompatriotnya itu. Terakhir di ajang BWF World Tour Finals 2019 lalu, Matsumoto/Nagahara juga berhasil memetik kemenangan 13-21, 21-17 dan 21-9 atas Fukushima/Hirota.