(Dubai Superseries Finals 2017) Kevin/Marcus Tutup Akhir Tahun Dengan Manis

Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon
Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon di Podium Juara Dubai Superseries Finals 2017. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by AH

Luar biasa, perjalanan ganda putra tanah air yang kini menduduki peringkat nomor satu dunia, Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon, di sepanjang tahun 2017 ini. Usai berhasil memenangkan tujuh dari sembilan kali final gelaran superseries milik BWF yang diikuti, pada turnamen pamungkasnya tahun ini, yaitu di ajang World Dubai Superseries Final 2017 yang baru saja berakhir, mereka mampu menutupnya dengan manis setelah memastikan diri keluar sebagai juara.

Gelar tersebut mereka pastikan setelah di laga final malam tadi , Minggu (16/12) mampu menundukkan wakil Tiongkok, Liu Cheng/Zhang Nan, dengan dua game langsung, 21-16 dan 21-15 dalam waktu 39 menit. Hal itu pun semakin memperbaik rekor pertemuan bagi Kevin/Marcus atas Liu/Zhang menjadi 3-1.

Sebelumnya, Kevin/Marcus juga menjadi jawara di All England Open Superseries Premier 2017, India Open Superseries 2017, Malaysia Open Superseries Premier 2017, Japan Open Superseries 2017, China Open Superseries Premier dan Hong Kong Open Superseries 2017.

Kemenangan kali ini bener-benar terasa spesial, sangat luar biasa buat kami bisa dapat hattrick kedua kalinya tahun ini, Kami bisa dapat gelar ketujuh selama setahun. Saya tidak pernah menduga bisa dapat tujuh gelar super series dalam setahun, ini baru pertama kali, tidak menyangka, ini benar-benar mukjizat,” ungkap Kevin yang bersama Marcus sebelumnya berturut-turut menjadi kampiun di China Open dan Hong Kong Open.

Kemenangan ini sekaligus membalas kekalahan menyakitkan yang dialami Kevin/Marcus atas Liu/Zheng di final Denmark Open Superseries Premier 2017. Kala itu Kevin/Marcus tak tampil maksimal karena Marcus mengalami cedera bahu.

Kuncinya, kami sudah belajar dari pertemuan terakhir, walaupun saat itu kami kalah karena bahu saya sakit, tetapi namanya kalah ya kalah. Jadi sekarang bagaimana caranya kami harus menang dari mereka,” ungkap Marcus.

Perjalanan Kevin/Marcus ke podium juara di turnamen ini pun tak bisa dibilang mulus. Mulai dari kekalahan tak terduga atas Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) di penyisihan grup A, hingga kondisi Marcus yang tak seratus persen fit karena otot lehernya bermasalah sejak latihan hari pertama di Dubai.

Saat laga final tadi pun Kevin sebetulnya tengah menahan sakit akibat terjatuh di pojok lapangan di awal game pertama. Akibatnya bahu dan lututnya berdarah dan harus dibalut plester usai penyerahan medali. Namun semangat juang kedua pemain ini begitu luar biasa sehingga Liu/Zhang tak dapat berbuat banyak di lapangan.

Dukungan supporter Indonesia di Hamdan Sport Center juga menjadi suntikan semangat buat Kevin/Marcus.

Terima kasih kepada semua masyarakat Indonesia yang suka badminton. Jangan bosan-bosan ya dukung kami,” ujar Marcus sambil tersenyum.