(Caffino Indonesia International Challenge) Kurang Disiplin, Sabar/Frengky Tumbang di Babak Pertama

Sabar Karyaman Gutama/Frengky Wijaya Putra (Indonesia) menyambut pengembalian.
Sabar Karyaman Gutama/Frengky Wijaya Putra (Indonesia) menyambut pengembalian.
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Magelang | Pasangan juara bertahan, Sabar Karyaman Gutama/Frengky Wijaya Putra harus tersingkir di babak pertama Caffino Indonesia International Challenge 2019 setelah tumbang 21-15, 21-23 dan 16-21 atas ganda putra Muhammad Fachrikar/Amri Syahnawi lewat pertarungan yang berlangsung di GOR Bulutangkis Djarum, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (23/10).

Kurangnya disiplin di lapangan menjadi faktor utama kekalahan yang dialami Sabar/Frengky pada laga hari ini. “Hari ini kita mainnya kurang disiplin. Banyak bola yang seharusnya poin malah mati sendiri. Kita nggak bisa menjaga poin dan fokus di pertandingan hari ini,” kata Sabar Karyaman Gutama kepada Djarumbadminton.com.

“Sebetulnya pola main kita sudah dapat dari game pertama dan lawan juga sudah tertekan. Tapi salahnya kita, bola-bola yang sepele malah mati yang membuat kepercayaan diri lawan jadi naik. Ada ragu-ragu juga waktu mau balikkin bola,” lanjutnya menambahkan.

Menyandang status unggulan pertama sekaligus juara bertahan di kejuaraan Caffino Indonesia International Challenge 2019, Sabar/Frenky mengaku kecewa karena belum bisa mempersembahkan hasil terbaik pada kesempatan kali ini.

“Pastinya sangat kecewa dengan hasil ini yang jauh dari ekspektasi kita. Mungkin belum rezekinya juga. Tapi yang penting kita sudah berusaha maksimal memberikan permainan terbaik di kejuaraan ini walaupun hasilnya tidak sesuai dengan harapan,” ungkapnya.

Setelah Caffino Indonesia International Challenge 2019 ini, Sabar/Frengky masih memiliki waktu sekitar dua bulan untuk memperbaiki prestasinya demi mencapai target 30 besar dunia yang dipatoknya hingga akhir tahun ini. Meski demikian, keduanya memilih untuk lebih dulu mengevaluasi penampilan kurang memuaskannya hari ini.

“Banyak PR yang harus kita selesaikan, terutama masalah disiplin di lapangan. Kita harus segera memperbaiki kekurangan ini. Semoga saja bisa lebih baik lagi kedepannya,” tutupnya.