Brian Yang Ungkap Perasaan Campur Aduk Saat Debut di All England 2021

Brian Yang (Kanada) melepaskan serangan. (Foto: bwfbadminton.com)
Brian Yang (Kanada) melepaskan serangan. (Foto: bwfbadminton.com)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Pebulutangkis tunggal putra Kanada nomor 43 dunia, Brian Yang menceritakan pengalamannya saat pertama kali turun di kejuaraan All England 2021 BWF World Tour Super 1000, Maret lalu. Dalam debutnya, pemain 19 tahun itu mengatakan bahwa dia sangat senang bisa turun di turnamen level Super 1000. Tapi di sisi lain, Brian juga merasa antiklimaks karena tidak mendapatkan sensasi dari kejuaraan bulutangkis tertua di dunia itu.

“Saya cukup bersemangat pada awalnya, karena ini (All England) adalah salah satu turnamen terbesar di BWF World Tour. Lalu saya juga benar-benar bisa mendapat kesepatan untuk berhadapan dengan Lee Zii Jia (Malaysia), yang tentunya memiliki pengalaman bagus,” kata Brian Yang dalam wawancara bersama Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

“Tapi di sisi lain, saya juga berpikir bahwa saya tidak merasakan sensasi dan tekanan dari apa yang seharusnya dimiliki turnamen level Super 1000. Mungkin karena tidak ada penonton. Jadi itu tidak terasa seperti pengalaman di All England,” sambungnya menambahkan.

Pada All England 2021 BWF World Tour Super 1000, Maret lalu, Brian bentrok dengan Zii Jia di babak pertama. Saat itu, dia langsung kandas dalam permainan straight game dengan skor 13-21 dan 10-21. Sebaliknya, Zii Jia justru mampu melangkah sampai ke partai puncak hingga akhirnya sukses menyegel gelar juara All England 2021.

Brian juga menceritakan pengalamannya saat berhadapan dengan tunggal putra nomor satu Malaysia itu. Menurut dia, pada pertandingan tersebut, Zii Jia benar-benar berhasil membuatnya tidak berdaya.

“Ketika saya berhadapan dengan dia, saya merasa dikuasai, di bawah tekanan, saya merasa tidak bisa melakukan apa-apa. Dia jauh lebih baik, dia seperti berhasil membuat saya tidak bisa bermain. Saya hanya bermain di bawah bayang-bayang dan pola permainannya sepanjang pertandingan. Rasanya tidak enak kalah seperti itu. Tapi di sisi lain, hal itu membuat saya mengerti bagaimana para pemain top ini bisa menjadi begitu baik,” ungkap dia menjelaskan.