Pada pertandingan ini, Hu bermain dengan tempo lambat di gim pertama. Setelah mengubah gaya bermain dengan lebih agresif, runner-up Dutch Junior International 2024 itu bisa bangkit dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke gim ketiga.
Di gim penentuan, permainan tunggal putra peringkat satu dunia junior itu sudah nyaman di atas angin dan bisa menguasai jalannya pertandingan selepas interval. Akhirnya Hu mampu mengontrol permainan hingga akhir laga dan menang dalam tempo 1 jam 13 menit atas wakil negeri ginseng tersebut. "Pada laga ini lawan bermain sangat baik di awal permainan. Kejar mengejar angka terjadi sepanjang laga dan beruntung saya bisa memegang kendali permainan di pertengahan babak sampai ke akhir laga untuk akhirnya meraih kemenangan," ungkap Hu, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Pada edisi 2023, Hu naik podium tertinggi seusai mengalahkan wakil Jepang, Yudai Okimoto, juga lewat pertarungan rubber game yang berakhir dengan skor 13-21, 21-14, 21-14. "Pasti senang rasanya tahun lalu saya bisa meraih gelar juara di sini juga. Harapannya tentu semoga ke depannya saya bisa terus berprestasi lebih baik lagi," ungkap runner-up BWF World Junior Championships 2023.
Hu berharap, raihan gelar juara pada ajang Badminton Asia Junior Championships 2024 bisa membuatnya tampil maksimal pada BWF World Junior Championships 2024. Pada edisi 2023 tercatat Hu Zhe An harus puas menjadi runner up seusai pada partai puncak kalah dari tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan dengan, skor 19-21, 21-19, 14-21.
"Semoga setelah bisa mempertahankan gelar juara di BNI Badminton Asia Junior Championships bisa berlanjut di BWF World Junior Championships 2024. Saya ingin fokus dari setiap pertandingan sampai BWF World Junior Championships 2024 mendatang," demikian Hu.