(Badminton Asia Team Championships) Sektor Ganda Putri Kemungkinan Tidak Ada Bongkar Pasang

muda Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto (Indonesia) saat melakukan sesi latihan.
muda Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto (Indonesia) saat melakukan sesi latihan. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tim putri Indonesia terus mematangkan strategi sebelum melakoni laga perdana di fase penyisihan Grup Y Badminton Asia Team Championships 2020 kontra tim tuan rumah, Filipina, Rabu (12/2). Sektor ganda yang saat ini masih menjadi andalan tim putri Indonesia akan diperkuat pasangan peringkat delapan dunia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan pemain muda Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Sementara dari sektor tunggal, Gregoria Mariska Tunjung masih menjadi ujung tombak srikandi Merah Putih.

Kepala Pelatih Ganda Putri PP PBSI, Eng Hian mengatakan bila kemungkinan besar dirinya tidak akan melakukan bongkar pasang pemain seperti yang biasanya ia lakukan di kejuaraan beregu. Selain Greysia/Apriyani dan Fadia/Ribka, ganda campuran juga diperkuat pasangan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah.

“Sepertinya tidak ada perombakan selama di sini karena tujuan utamanya mau mengamankan posisi tim untuk ke putaran final nanti, ujar Eng Hian seperti dikutip Badmintonindonesia.org.

“Penurunan pemain tergantung kebutuhan tim. Kalau lawannya belum berat, kemungkinan Greysia/Apriyani tidak turun, akan kasih kesempatan ke Fadia/Ribka dan Ketut/Tania, lanjutnya menambahkan.

Saat ini, tim putri Indonesia tengah berupaya untuk mengamankan posisi menuju putaran final Piala Uber 2020 yang akan berlangsung di Denmark pada Mei mendatang. Di kejuaraan Badminton Asia Team Championships 2020 ini, Greysia Polii cs harus melewati rintangan di babak penyisihan Grup Y dari perlawanan Thailand dan Filipina.

Sementara itu, Eng Hian juga berharap penampilan Fadia/Ribka bisa lebih baik dibanding dengan SEA Games 2019 lalu. Pada partai final SEA Games 2019 Filipina melawan Thailand, Fadia/Ribka dikalahkan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong dengan skor 8-21 dan 17-21.

“Hasil evaluasi di SEA Games itu mereka tidak bisa bermain dengan normal, karena mereka merasa ada pressure, semoga di sini bisa main lebih baik dan bisa menyumbang poin untuk tim, tutupnya.