(All England) Fajar/Rian Atasi Perlawanan Wakil Denmark

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) menyambut pengembalian.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (Indonesia) menyambut pengembalian. (Foto: PBSI)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Jalan menuju babak 16 besar All England 2020 BWF World Tour Super 1000 sudah terbuka buat ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Menghadapi wakil Denmark, Mathias Boe/Mads Conrad Petersen di Arena Birmingham, Inggris, Rabu (11/3), Fajar/Rian berhasil memetik kemenangan dua game langsung dengan skor 21-17 dan 21-19.

Hasil ini juga lantas memperbaiki catatan head to head antara Fajar/Rian dan Boe/Petersen menjadi sama kuat 2-2. Pada pertemuan sebelumnya, di kejuaraan Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, pasangan Indonesia peringkat lima dunia ini juga mampu mencuri kemenangan dengan skor 21-17 dan 21-14.

Seperti dikutip dari Badmintonindonesia.org, meski menang dan lolos ke babak dua All England 2020 BWF World Tour Super 1000 dalam durasi 40 menit, namun Fajar/Rian mengaku masih belum puas dengan penampilannya hari ini. “Kita bersyukur bisa menang di babak pertama ini. Tapi saya tidak puas dengan permainan saya, karena belum enak. Tadi di awal game pertama saya dapat dua kali service fault, itu mempengaruhi saya jadi takut-takut di lapangan,” kata Fajar Alfian.

“Untuk pertandingan tadi kita sudah tahu permainan mereka, kita sudah siapkan. Jadi kita main lebih sabar saja dan mainnya satu-satu. Harus benar-benar sabar, jangan kebawa pola permainan lawan,” sambung Muhammad Rian Ardianto menambahkan.

Fajar/Rian masih menunggu calon lawannya di babak 16 besar All England 2020 BWF World Tour Super 1000. Yakni pemenangan antara ganda putra Tiongkok, Di Ji Zian/Wang Chang dan Marcus Ellis/Chris Langridge dari Inggris. Bila bertemu dengan wakil tuan rumah, Fajar/Rian punya bekal positif dengan koleksi dua kemenangan. Sementara jika berhadapan dengan Di/Wang, laga tersebut akan menjadi yang pertama kalinya untuk kedua pasangan.

“Kalau Tiongkok sendiri, mereka pasangan muda. Tapi sama saja, mau muda atau tidak, Tiongkok itu powernya kuat dan fighting spiritnya bagus. Jadi nggak gampang juga, kita harus antisipasi. Kalau lawan Inggris mereka punya pengalaman. Mereka cara mengatur temponya, ada aja caranya. Misalnya menalikan sepatu, padahal talinya nggak copot. Apa aja ada. Itu memang trik sih, nggak apa-apa. Cuma kita harus waspada dan bersiap,” jelas Fajar.

“Pastinya sih pengen lebih baik dari tahun lalu, tapi satu-satu saja nggak mau memikirkan terlalu jauh. Mikirin besok dulu, step by step,” tutup Rian.