(Blibli Indonesia Open 2018) Fakta Menarik di Blibli Indonesia Open 2018

Istora Senayan, Blibli Indonesia Open 2018
Istora Senayan, Blibli Indonesia Open 2018
Indonesia Open ‐ Created by AH

Usai sudah perhelatan akbar Blibli Indonesia Open 2018 yang berlangsung selama enam hari di Istora Senayan Jakarta. Turnamen yang menyediakan total hadiah USD 1.250.000 itu berakhir meriah pada Minggu, (8/7) kemarin. Di turnamen yang dimulai sejak Selasa (3/7) tersebut, banyak menyimpan kenangan manis dan sulit untuk dilupakan. Namun dibalik itu semua, ada beberapa fakta menarik yang mungkin belum diketahui oleh para pecinta bulutangkis tanah air atau bahkan di pecinta bulutangkis di seluruh dunia. Berikut kami rangkum dalam “Fakta Menarik Usai Blibli Indonesia Open 2018” versi Djarumbadminton.com.

1. Indonesia Ulang Sukses 10 Tahun Lalu

Secara mengejutkan, tuan rumah Indonesia berhasil melampaui target meraih gelar juara di Blibli Indonesia Open 2018. Seperti yang diketahui sebelumnya, PP PBSI hanya menargetkan satu gelar juara di ajang ini. Namun faktanya target itu terlampaui setelah dua wakilnya yang lolos ke final, yaitu pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan pasangan ganda putra Marcus Ferenaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, sukses menjadi kampiun setelah menaklukkan lawan-lawannya.

Ternyata, hasil sukses ini terakhir kali dialami oleh Indonesia adalah pada ajang Indonesia Open 2008 silam. Kala itu pemain tunggal putra Sony Dwi Kuncoro dan pasangan ganda putri Liliyana Natsir/Vita Marissa yang berhasil mempersembahkan gelar untuk merah putih.

2. Rekor Penonton Terbanyak

Kehadiran penonton di babak-babak awal pada ajang Blibli Indonesia 2018 kali ini memecahkan rekor, seperti yang dikatakan Achmad Budiharto selaku ketua pelaksana turnamen, pada Minggu (8/7). "Dilihat dari kehadiran penonton juga sangat memuaskan dan memecahkan rekor. Kalau biasanya babak awal ada dua-tiga ribu penonton, sekarang tembus empat ribuan,” ujarnya.

3. Tunggal Putra Tiongkok Dapat “Kutukan” Istora

Sejak terselenggaranya turnamen ini beberapa tahun silam, tunggal putra Tiongkok belum juga mampu menepis anggapan jika mereka mendapat “Kutukan” tak bisa juara di Istora. Di Blibli Indonesia Open 2018 kali ini, Tiongkok yang mengirimkan tiga wakilnya, yaitu Lin Dan, Shi Yuqi, dan Chen Long, lagi-lagi belum bisa membuktikan jika mereka mampu juara di Istora.

Bahkan Lin Dan dan Chen Long gagal total usai tersungkur di babak pertama. Sedangkan Shi Yuqi kalah dari lawannya di semifinal.

4. Tontowi/Liliyana Tepis Kutukan “Istora”

Sebaliknya, pada ajang Blibli Indonesia Open 2018 pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mampu menepis anggapan bahwa keduanya mendapat “Kutukan” tak bisa juara Indonesia Open jika berlangsung di Istora.

Sebelumnya, Tontowi/Liliyana mampu tembus final Indonesia Open yang digelar di Istora pada tahun 2011 dan 2012. Saat itu mereka harus mengakui keunggulan lawan-lawannya dan finis di posisi kedua.

Kemudian mereka kembali berhasil menjajaki partai final Indonesia Open untuk ketiga kalinya pada tahun 2017 lalu. Meskipun mereka akhirnya bisa menjadi juara, namun kala itu turnamen tak digelar di Istora, dan menambah kuat anggapan banyak orang jika Tontowi/Liliyana benar-benar mendapatkan “Kutukan” tak bisa juara Indonesia Open di Istora.

5. Indonesia Open Kembali dapat Pujian dari BWF

Blibli Indonesia Open 2018 dinilai Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyajikan tontonan bulutangkis yang dikemas menarik. Hal ini mendukung tujuan BWF yang ingin bulutangkis lebih dikenal, banyak ditonton dan dicintai di seluruh dunia.

"Kami berterima kasih kepada PBSI, Blibli dan semua pihak yang sudah bekerja keras di event ini. Sudah lama turnamen ini menjadi yang terbaik, tahun ini Blibli Indonesia Open selangkah lebih baik dan membuat bulutangkis bisa dinikmati," kata Darren Parks, Event Director BWF.

Itulah beberapa fakta menarik yang tersaji di Blibli Indonesia Open 2018. Samapi jumpa di Blibli Indonesia Open 2019!